Halaman

blogads

Kamis, 13 Januari 2011

Honda Siaga, Bantuan Darurat Di Tempat Kejadian



Surabaya – Motor mogok di jalan dan tidak tahu harus menghubungi siapa? Hal itu tidak akan terjadi lagi berkat layanan Honda Siaga! Tinggal telpon, maka mekanik Honda akan segera datang membantu.

“Program bantuan darurat di tempat kejadian ini disasarkan bagi seluruh pengguna motor Honda. Sementara hanya di wilayah Surabaya dan Sidoarjo, tapi akan kami kembangkan area jangkauannya” papar Ir.Suwito, Direktur PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM), main dealer Honda di Surabaya.

Tim Honda Siaga akan membantu pengguna motor Honda yang mengalami kendala teknis selama perjalanan seperti mesin mogok dan dapat dihidupkan. Namun bukan akibat dari kecelakaan, kehabisan bahan bakar, atau ban bocor.

Layanan mobile servis roda dua yang pertama di Jawa Timur ini siap memberikan bantuan bagi penggendara Honda dari jam 07.00 hingga 22.00 wib. Untuk mendapatkan servis Honda siaga ini, konsumen cukup hubungi call center Honda Siaga di nomor: 0800-11-74242 (SIAGA) bebas pulsa.

Saat ini tim Honda Siaga dilengkapi oleh 4 unit motor Honda CS1 lengkap dengan peralatan servis darurat dan 1 unit mobil pick-up berfungsi mengantar motor ke AHASS terdekat, apabila kasus kerusakan tidak bisa diselesaikan di tempat kejadian.

Dan enaknya lagi, pelanggan tidak akan dibebani biaya atau gratis ongkos jasa! (motorplus.otmotifnet.com)

penulis/foto: endar

Selasa, 09 November 2010

Habis-Habisan Di Seri Terakhir HRC 2010



Final Honda Racing Championship (HRC) 2010 berlangsung ketat, beberapa pembalap yang berjaya di seri sebelumnya harus menerima tekanan dari pembalap tuan rumah Jawa Timur. M. Nurgianto pembalap nomor 26 dari tim Honda Banten memaparkan persaingan final kali ini sangat ketat karena setiap pembalap menumpahkan semua skill dan kekuatan di seri terakhir ini.

“Melihat kekuatan tim yang turun di final, semua nyaris sama. Jadi tinggal kehandalan pembalap dalam mengendalikan motor serta nasib baik pembalap” jelas Nurgianto. Hal serupa juga diutarakan Wahyu Widodo yang berhasil mempercundangi Ray Ratukore saat lap terakhir kelas MP-1.

Kiprah pembalap tuan rumah seperti Tommy Salim asal Surabaya yang membesut Honda Supra X 125 berhasil menjuarai kelas MP-3 dan MP-4, “Kemenangan ini tak terlepas dari dukungan dan kerjasama tim yang solid, tanpa mereka mustahil bisa menang,” tutur Tommy yang sempat mengunyah ilmu balap di Jepang beberapa waktu lalu.

Sementara Juni AS pembalap kota tahu Kediri ini juga sukses merebut podium pertama kelas Honda matic 130cc Tune up, “Selain settingan motor juga diperlukan kontrol emosi ketika berada dilintasan, karena putaran final semua pembalap ingin menjadi pemenang, bila emosi terpancing maka akan merugikan kita semua” pesan pria berkarakter kalem tersebut.

Gelaran HRC tak sekedar sebagai ajang pembuktian Honda dalam dunia balap, namun juga sebagai ajang untuk mencetak pembalap-pembalap handal baik di kelas OMR maupun Motoprix dan Indoprix.

Sport dan Entertainment
Final HRC yang berlangsung di Kenpark kali ini dikemas lebih menarik, selain menyajikan tontonan balap juga digelar acara Honda Festive dengan kemasan acara yang menyajikan bursa sparepart, pameran motor honda generasi terbaru, hingga live musik. Tak lupa kehadiran bintang tamu D’Bagindaz dan Bondan Prakoso fade 2 black yang berhasil mengoyang penonton dengan hits lagu mereka.

Hasil Lomba
Honda Bebek 125cc Tune Up Seeded (MP-1)

1/Wahyu Widodo/Pangandaran/Aries Putra Federal Oil MPM KYT
2/Rey Ratukore/Jakarta/Honda BRT Indoparts Federal Oil KYT
3/M. Nurgianto/Jakarta/Honda Banten NHK FDR
4/Dedy Fermadi/Yogjakarta/Honda Tunas Jaya FDR INK Federal Oil
5/Ocky Ristan/Tasikmalaya/Honda Denso Castrol NHK Jayadi RT

Honda Bebek 110cc Tune Up Seeded (MP-2)
1/M. Nurgianto/Jakarta/Honda Banten NHK FDR
2/Dedy Fermadi /Yogjakarta/Honda Tunas Jaya FDR INK Federal Oil
3/Rey Ratukore/Jakarta/Honda BRT Indoparts Federal Oil KYT
4/Wawan Hermawan/Ciamis/Honda Putra Rinjani IRC NHK FO Ahau
5/Ocky Ristan/Tasikmalaya/Honda Denso Castrol NHK Jayadi RT

Honda Bebek 125cc Tune Up Pemula (MP-3)

1/Tommy Salim/Surabaya/Honda Denso Castrol NHK Jayadi RT
2/Tri Cahyono/Gunung kdl/Honda Tunas Jaya FDR INK Federal oil
3/Dadan Alamsyah/Subang/DAM KYT FDR Federal Oil FIF SND
4/Angga PA/Subang/DAM KYT FDR Federal Oil FIF SND
5/Ages Furqon /Purbalingga/SRB Zuma FDR

Honda Bebek 110cc Tune Up Pemula (MP-4)

1/Tommy Salim/Surabaya/Honda Denso Castrol NHK Jayadi RT
2/Edi Phedit/Bekasi/Showa Racing Team
3/Tri Cahyono/Gunung Kdl/Honda Tunas Jaya FDR INK Federal
4/Marsholandi/Subang/DAM KYT FDR Federal Oil FIF SND
5/Ilham Marendrias/Tangerang/Yutaka Racing

Penulis/foto: Endar

Kamis, 17 Juni 2010

Diluncurkan Hari Ini, Honda PCX Dijual Rp. 32 Juta



Akhirnya, dengan bangga PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan skutik terbaru sekaligus skutik premium pertama di Indonesia yaitu Honda PCX. Berlangsung di sebuah mall di Jakarta Selatan (16/6), PT AHM pun mengumumkan harga jual PCX.

Honda PCX ini dijual dengan Rp. 32 juta. Harga ini hanya sedikit lebih murah dari harga yang ditawarkan oleh importir umum (IU) yang sebelumnya telah menjual Honda PCX yaitu Rp 38 jutaan. Tingginya harga ini salah satunya adalah karena Honda PCX didatangkan secara utuh (CBU) langsung dari Thailand ke Indonesia.

Skutik mewah ini mengusung mesin 125cc dengan konfigurasi diameter piston 52,4mm dan stroke 57,9mm (sama dengan Supra X 125). Dan kompresinya tinggi menyentuh angka 11:1, yang artinya mengharuskan bahan bakar ber-oktan pertamax.

Honda PCX, telah menggunakan teknologi pengkabutan bahan bakar injeksi, PGM-Fi. Serta memiliki fitur “idling stop system,” bila perangkat ini diaktifkan lewat tombol di panel stang sebelah kanan. Maka mesin akan mati dengan sendirinya bila berhenti dalam keadaan idle selama 3 detik. Lalu bisa menyala secara otomatis ketika selongsong gas kembali diputar.

source: otomotifnet.com

Dua Hari Gelaran Heterogen Di Surabaya, 535 Scoopy Terinden



Honda Scoopy yang menjadi pelopor skuter retro modern di Indonesia ternyata mendapatkan respon positif diberbagai daerah di Indonesia. Bahkan hanya dalam waktu dua minggu setelah resmi diluncurkan tercatat sebanyak 3000 penginden. Begitu juga di Surabaya, antusiasme masyarakat para skutik imut ini juga sangat baik.

“Kami terkejut dengan respon pasar dan kami yakin bahwa skuter retro modern ini bisa diserap lebih besar,” papar Suwito, Direktur PT. Mitra Pinasthika Mustika, Main Dealer Honda wilayah Jawa Timur dan NTT.

Lewat acara “Heterogen (Hello Retro Generation) Honda” yang berlangsung di Surabaya Town Square, 12 – 13 Juni kemarin tercatat 535 penginden Honda Scoopy. “Jumlah tersebut kami terima selama dua hari acara berlangsung, kami usahakan dalam 1 bulan konsumen sudah menerima unitnya,” terang Suwito.

Untuk memperlancar daftar inden, pihak PT. MPM Motor menggunakan sistem inden portal. Yakni sebuah sistem yang memungkinkan konsumen dapat mengetahui nomor urut indennya sehingga tidak terjadi kerancuhan saat serah terima unit.

Momentum gaya hidup menjadi kunci utama pemasaran Honda Scoopy, pasalnya gaya hidup akan terus berputar seperti halnya gaya retro yang kembali naik daun. “Kami menyebutnya retro modern karena tetap mengutamakan fitur modern dalam kemasan gaya retro, serta mengikuti perkembangan pasar,” lanjut Yudhi, dari Promotion Departement PT Astra Honda Motor (AHM) yang turut hadir dalam acara ini.

Hingga saat ini 40% pangsa matik di Jawa Timur dipegang oleh Honda dan kehadiran line up baru Honda Scoopy ini diharapkan bisa menambah porsi pangsa Honda matik di Jawa Timur mencapai 55%. “Untuk mencapai angka tersebut, pihak AHM akan terus menambah kapasitas produksi supaya suplai unit tidak tersendat,” pungkas Yudhi yang berpenampilan santai ini.

Salah satu sesi menarik dalam Heterogen yakni test ride Scoopy. Totalnya ada 420 penggunjung tertarik mencoba besutan skuter matik retro modern ini. “Modelnya ngemesin dan kental dengan gaya retro, handling dan tarikannya ringan,” ungkap Alia yang tertarik untuk membeli Scoopy retro pink. Dan acara puncak Heterogen dimeriahkan penampilan langsung The Dance Company.

Naskah & Foto: Endar
(publish: otomotifnet.com)

Senin, 22 Februari 2010

Pilih mana? New Honda Beat vs Honda Beat




Kehadiran calon jargon baru Honda yang bernama New Honda Beat beberapa waktu lalu ini sebenarnya memiliki maksud lain selain bentrok kepala dengan Yamaha Mio. Namun melihat lebel harga yang dipatok sedikit lebih murah dari Honda Beat generasi sebelumnya yakni selisih tak sampai 1 juta, menurut penulis New Honda Beat ini dihadirkan untuk konsumen yang gemar melakukan aktifitas bermotor dijalanan keriting dan gelombang, nah...apa hubungannya?

New Honda Beat mengadopsi pelek jenis Spoke Wheel atawa pelek jari, sementara Honda Beat lama aplikasi pelek Cast Wheel alias pelek racing atawa pelek balok. Sejujurnya dua pelek tersebut memiliki karakter serta fungsi berbeda, tentunya akan disesuaikan dengan jalanan yang bakal kita lalui setiap hari.

Pelek jari atau Spoke wheel memiliki konstruksi relatif lentur, hal ini bisa dilihat dari sambungan jari-jari ke lingkar pelek dimana pada tiap sambungan jari tersebut tidak mati alias masih ada sedikit spelling serta bisa disetel ulang. Pelek jenis ini lebih cocok digunakan untuk jalanan yang bergelombang. Karena efek hentakan yang terjadi selama perjalanan akan diredam pada bagian jari-jari ini, lalu disalurkan pada ajrutan, sehingga getaran akan terminimalisir pada bagian stang motor.

Pelek racing alias Cast Wheel memiliki konstruksi rigid, dimana pada semua sambungan antara lingkar pelek dengan lengan pelek tersebut dibuat sambungan mati demi mempertahankan stabilitas. Sesuai dengan julukan sebagai pelek racing, sehingga lebih cocok digunakan pada track racing alias jalanan yang mulus serta minim gelombang. Pasalnya redaman yang terjadi akan dihantarkan langsung pada ajrutan, kemudian langsung bersalur pada setang setir. Maka tak heran, bila riders akan merasakan getaran lebih ’dombret’ saat melalui jalan keriting, apalagi ajrutan depan kondisinya tidak terjaga.

Sisi lain, pelek spoke wheel memiliki tampang aliran elegan berkat model serta kemilau jarinya tenggok modifikasi ala lowrider yang cenderung demen pakai pelek jari. Sementara pelek cast wheel memiliki karakter sporty-minimalis. Jadi pilih jenis skubek yang sesuai dengan karakter serta jalanan yang bakal anda lalui setiap hari.

Tekanan Angin Ban Vs BBM Dan Akselerasi. Lembek, Montok Atau Keras?




Cara bawa motor sama, tunggangan pun serupa, tetapi kok motor orang lain lebih enak dipakai, ya? Padahal sama-sama masih standar lho, enggak ada yang dikorek atau pun diubah-ubah.

Mirip adu kebut alias balapan, banyak faktor yang bikin motor bisa lebih dulu di depan. Begitu pun tunggangan sehari-hari, bisa saja lebih laju dan irit, asal tahu permasalahannya, kan?

KURANG LAJU

Boleh dibilang ada yang kerap luput dari perhatian. Perihal yang tergolong sepele padahal cukup penting. Tekanan angin ban. Biasanya, kalau terasa goyang kiri-kanan saja si karet bundar ini diperhatikan tekanan anginnya, selama belum goal-geol ya, bejek teruuus baangg...!

Seberapa penting sih, pengaruh tekanan angin ban ini buat akselerasi dan konsumsi bahan bakar? OTOMOTIF mencobanya dengan menggunakan Yamaha Sorpio Z, dengan bobot penunggang 94 kg. Tekanan angin yang digunakan ada tiga, yaitu dalam kondisi agak kempis, normal dan terlalu kencang tekanannya.

Pada kondisi agak kempis, tekanan angin ban depan 18 psi dan belakang 22 psi, sementara normal, depan 28 psi belakang 32 psi, sementara setelan agak ‘kurang ajar’ dengan ban, tekanan yang cukup bikin bantingan keras, depan 35 psi belakang 50 psi.

Sebagai perbandingannya, dilakukan pengujian akselerasi cepat dengan kecepatan 0-100 km/jam serta akselerasi pertengahan, 40-60 km/jam. Akselerasi pertengahan ini dilakukan dengan penggunaan persneling pada posisi 3 agar parameternya sama.

Pada uji coba pertama, tekanan angin ban normal yang dipakai (gbr.1), tercatat akeselerasi 0-100 km/jam dicapai dalam waktu 13,2 detik sedang akselerasi pertengahannya, 2,3 detik. Konsumsi bahan bakar pun tercapai rata-rata seliter buat 27 kilometer, dengan berbagai kondisi kecepatan.

Kemudian dilakukan pengetesan dengan ban kempis (gbr.2), akselerasi terasa berat, 0-100 dicapai lebih lama 14 detik, lantas akselerasi pertengahannya 2,8 detik. Paling kentara soal konsumsi bahan bakar, seliter dipakai dalam jarak 25 kilometer.

Lalu, pada kondisi ban terlalu keras, akselerasi tak jauh berbeda dibanding kondisi normal, yaitu 0-100 km/jam 13,6 detik, kenapa lebih lambat? Putaran roda belakang lebih banyak selip karena roda kurang menggigit.

Sementara akselerasi pertengahan tak terpaut jauh, karena putaran mesin tak teralu menyentak, 2,4 detik saja angkanya. Konsumsi bahan bakar pun tak beda yang didapat seliter untuk 27 kilometer.

Kesimpulannya, ban kempis merugikan pengendara, selain kendali motor jadi kurang baik, juga bisa memperlambat laju serta bikin boros bahan bakar, karena hambatannya lebih tinggi.

Bayangkan jika satu tangki Scorpio (13 liter) yang seharusnya bisa menempuh jarak 351 kilometer, hanya menjadi 325 kilometer.

Cukup banyak bukan? Dibanding menambah tekanan angin ban yang hanya Rp 1.000 per ban? (gbr.3) Sementara tekanan terlalu keras pun memberikan tingkat kenyamanan yang rendah, bahkan membuat beberapa komponen jadi tidak awet, seperti sokbreker, bearing as roda hingga busa jok, tetapi tidak memberikan penghematan bahan bakar atau pun akselerasi yang lebih baik.

source: otomotifnet.com

Kamis, 28 Januari 2010

Beat siap konfrontasi langsung dengan Mio?

Kabar Beat downgrade dengan pelek jari2 yg siap turun pasar sebentar lagi ini diramalkan bakal H2H dengan Mio.
Meski mengalami dongrade,namun fitur2 andalan tetap bertahan. Lantas siapkah berbabak belur di kategori skubek ini?,mengingat Nama Mio masih menjadi sbg salah satu skutik legendaris di Indonesia.
Perang strategi kubu garputala kian gencar, dgn kembali mendatangkan Rossi di Surabaya,pihak pabrikan akan mengundang 4000 pembeli Yamaha dlm periode tertentu di awal tahun ini, tentunya sbg shock terapi pendongkrak sales awal 2010.
Sementara pihak AHM gencar strategi promo 'beli honda bonus honda'.
Serbuan promo mengiurkan ini, cuma memiliki 1 target yaitu dongkrak sales Q1 di 2010. So apakah konsumen masih mudah terlena?, pilihan terbaik bisa dipertimbangkan dari after sales, service, standard mutu pelayanan, serta faktor informasi dari Mulut ke mulut yg masih cukup ampuh mempengaruhi calon konsumen.