Halaman

blogads

Selasa, 14 Oktober 2008

Peugeot HYmotion3 Compressor


Sekilas scooter roda tiga ini enggak jauh beda dengan keluaran Gilera Fuoco dan Piaggio MP3 yang telah duluan masuk ke Indonesia. Masih sama menganut roda depan sebanyak dua buah macam becak di tanah jawa. Tapi HYmotion3 compressor ini dilengkapi atap yang menjamin si pengendara bebas dari panas dan masuk angin.

Tapi bukan desain yang Otomotif anggap paling menarik, karena sudah bukan rahasia lagi kalau desainer eropa paling jago urusan ini. Justru mesin hybrid pada scooter three wheel drive inilah yang cukup menarik. Ketiga rodanya bergerak dengan tenaga penggerak yang berbeda.

Masing-masing roda depannya diputar oleh motor listrik yang masing-masing berkekuatan 4 hp dan mampu memuntahkan torsi 16 NW. Motor listrik ini menggunakan tenaga lithium ion dan baterai akan diisi ulang secara otomotis melalui energy recovery system yang beroperasi saat deselerasi dan saat melakukan pengereman.

Sedang di roda belakang mesin bensin supercharger 125 cc mampu mengasilkan tenaga 20 hp dan torsi 60 NW. Tenaga cukup besar untuk ukuran mesin 125 cc. Bahkan bila ditotal 20 hp + 4 hp x 2 = 48 hp, ini setara dengan mesin satu silinder 400 cc.

Motor listrik akan bekerja saat menyalakan mesin, berjalan dalam keadaan pelan dan saat deselerasi. Saat motor listrik bekerja sendiri otomatis emisi gas buangnya zero atau tidak ada sama sekali. Sedang mesin bensin bekerja saat putaran konstan. Sedang kombinasi keduanya dibutuhkan ketika akselerasi atau medan berat seperti jalan menanjak.

Tapi tentunya mesin satu silinder 400 cc tidak bisa seramah lingkungan dan seirit kombinasi mesin hybrid. Paduan mesin bensin supercharger dan motor listriknya mampu menembus angka 1 liter untuk jarak 50 km dan emisi gas CO2 47 g/km. Sudah irit bertenaga pula!

Inreyen Motor Oversize (4-Tak)


Berkendara bisa terkendala kalau abis turun mesin atau oversize. Atau motor masih baru keluar dealer. Sangat sayang dan dikhawatirkan cepat rusak. Atau jangan-jangan harus ulang kembali oversize-nya. Untuk itu perlu perlakukan khusus.

“Cukup trik sederhana. Agar tahan lama dan tidak menyebabkan kerusakan fatal,” buka Chairul Anwar alias Bang Yun, mekanik Yun’s Motorsport. Misal motor baru 4-tak yang baru diantar dari dealer. Dalam kondisi seperti itu bukan tidak mungkin bisa langsung digeber. Biar aman, nggak salah jika ganti oli baru dulu. Coba dibawa jalan sebentar keliling kota.

Fungsinya untuk merontokkan geram yang masih menempel di komponen mesin. Abis itu, ganti oli baru sesuai anjuran pabrik. Penggantian oli dimaksudkan agar geram yang sangat kecil juga ikut terbuang. Sedangkan bila motor abis oversize, tentu liner silinder habis dikorter.

Nah, biar gerak naik-turun piston lancar ketika motor digeber, liner mesti dipoles ulang dulu. “Maksudnya biar piston tidak gampang ngancing ketika memuai, lantaran clearance liner dan seher terlalu sempit,” lanjut Bang Yun langsung dari markasnya di Jl. Joglo Raya, Jakarta Barat.

Saran Bang Yun lagi, ketika poles liner baiknya gunakan batu hijau campur minyak tanah atau oli samping sebagai bahan pengkikis. Lalu oleskan ke liner, sebelum digesek berulang sama piston tanpa ring dengan cara naik-turun dari berbagai sisi (gbr. 1).

Hasil yang baik kalau piston nggak nyangkut ketika dimasukkan ke liner. Selain itu juga, liner tidak akan terlihat baret bila gunakan batu hijau campur minyak tanah atau oli samping. Jangan menggunakan amril halus atau pasta pengkikis bibir payung klep.

Selain porting liner, untuk jaga suhu mesin tetap ideal dan hasilkan performa optimal jangan lupa seting klep (gbr. 2). Cuma berhubung baru turun mesin, setelan klep dibuat lebih renggang dari standar dengan ukuran 0,04 mm klep in dan 0,06 mm klep out. Tentu dengan ukuran klep seperti itu, sebagai pengimbang setelan udara karbu sedikit dipersempit.

Langkahnya dengan memutar sekrup udara setengah putaran balik setelan aslinya. Alhasil campuran gas bakar yang tepat sangat mudah dan maksimal ketika diledakan.

Penulis/Foto: KR1 (Motor Plus)