Halaman

blogads

Jumat, 03 Juli 2009

Ganti Oli Motor, Ada Aturannya!

Pelumas salah satu perangkat vital mesin motor brother, fungsinya sebagai cleaning. cushioning, cooling, dan lubrication. Sebaiknya penggantian oli mesin motor dilakuakn setiap 1500km-1800km, kenapa?. Menurut rekomendasi pabrikan tercantum masa pergantian setiap 2000km-2500km, namun kondisi jalan raya di kota besar yang cenderung macet akan memaksa kinerja mesin motor lebih berat, jelas berdampak ke pelumas yang terus bersikulasi disela mesin motor, saat besutan terjebak macet.

Panaskan terlebih dulu mesin motor brother kurang lebih selama 5 menit. Setelah itu keluarkan oli saat keadaan mesin motor masih panas. Langkah ini bertujuan untuk membuat oli lebih encer dan gram dari gesekan part bisa ikut larut ketika oli di-tap. Ingat, jangan lakukan saat mesin masih terlalu panas. Kondisi yang masih terlalu panas dapat membuat metal memuai.

Stop menyemprotkan angin kompresor dari lubang masuk oli, karena udara yang dihasilkan dari tabung kompresor mengandung air. Akibatntya ente pada tau, beresiko memunculkan karat. Untuk menuntaskan pengurasan oli, cukup selah dengan perlahan kick starter sebanyak 3-5 kali agar sisa oli turun.

Selanjutnya sebelum menuangkan oli baru, brother jangan lupa mengocok botol olinya terlebih dulu. Tujuannya supaya formula pelindung yang berada dalam oli bisa tercampur sempurna sebelum oli dituang. Beres menuangkan oli, biasakan gunakan starter kaki untuk mensirkulasikan oli baru kedalam sela mesin motor, kemudian panaskan beberapa saat. Nah...rebes motor ente sudah siap digeber lagi....

Senin, 29 Juni 2009

Tambah Trophy, Modifikasi Makin Berani


Kota Surabaya dipilih menjadi tuan rumah gelaran perdana kontes modifikasi Djarum Black Autoblackthrough 2009 (ABT). Bertempat di Gramedia Expo, selama dua hari penuh (16-17 Mei) para kontestan luruh dalam serangkaian acara yang disetting sangat luar biasa.

Meskipun ABT 2009 digelar tanpa memilih tema tertentu seperti gelaran tahun sebelumnya, namun dengan konsep minimalis justru bisa merefleksikan jiwa kreatif penghobi dunia modifikasi mobil. Tercatat sebanyak 81 mobil ikut serta memamerkan ubahan pemikat mata.

“Memang jumlah peserta tidak sebanyak tahun lalu, tapi mereka yang tampil sekarang karyanya lebih bagus dan lebih berani,” jelas David Setiawan, panitia ABT 2009.

BT kali ini berjalan dengan regulasi baru yang tercantum pada passport ABT 2009. Jumlah trophy diperebutkan berubah dari 80 menjadi 132 buah. Langkah ini membuat regulasi kontes modifikasi semakin mendekati sempurna. Gelar terhormat tetap bertitle The King untuk tiap kota. Tapi masih ada gelar di atasnya The King yaitu The Champion of Djarum Black Autoblackthrough

Selain kontes modifikasi, juga disuguhkan atraksi adu power mesin dan kontes audio. Jika sebelumnya hanya Dyno Attraction 2WD, kali ini berubah menjadi Dyno Attraction 4WD. Berikut ini adalah sebagian foto kemeriahan ABT Surabaya 2009.

penulis/foto: Endar
publish: otomotifnet.com (18/05/09)

Satu Dragster Maksimal Lima Kelas



Drag Bike memang bukan Road Race yang memberlakukan kelas Seeded dan Pemula, tak heran beberapa nama-nama dragster kawakan selalu menjejali podium di beberapa event resmi Drag Bike.

Sebut saja nama Eko Chodox dragster Semarang, Marcel Sinyo dragster yang kini berlabuh di Sekti Motor Madiun, dan Rizki Unyil dragster tim Rudy Jaya Bofas Ngalam.

“Penampilan bintang-bintang dragster tersebut memang selalu ditunggu oleh penonton, namun tidak bagi dragster pemula,” buka Bambang Haribowo. Lho kok? Aksi dragster-dragster kawakan tersebut kerap membuat dragster pemula keder dan enggan lagi meneruskan karir di dunia balap satu arah atau drag bike. Hal ini disebabkan tidak ada batasan alias kategori bagi dragster saat terjun event resmi drag bike.

Beberapa tim yang mengawaki dragster senior itu kerap rakus saat pemilihan kelas drag bike, dari 13 kelas mereka mendaftarkan diri sebanyak 12 kelas. Alhasil bercampur aduk dengan tim sekaligus dragster pemula.

Tapi tidak untuk tahun ini, kali ini Bols Automotive yang terpilih sebagai penyelenggara Kejurnas Drag Bike Region Jawa Timur menerapkan aturan satu dragster maksimal mengikuti lima kelas dari 13 kelas yang dikompetisikan. Tujuannya jelas untuk memberikan peluang lebih lebar bagi tim dan dragster pemula, sehingga segera muncul nama-nama baru dragster nasional.

“Aturan satu pembalap maksimal lima kelas sudah diterapkan sejak seri perdana ini dan masuk di Juklak Pengda IMI Jatim, namun masih sebatas region Jawa Timur saja. Harapannya aturan baru ini bisa diterapkan secara nasional kelak,” terang Bambang ‘Kapten’.

Aturan main baru tersebut disambut sumeringah oleh beberapa dragster pemula yang niat terjun total di karir adu cepat. “Dengan aturan baru tersebut, kami bisa memiliki peluang lebih besar untuk cetak prestasi, semoga aturan ini segera diterapkan resmi secara nasional,” sambut Rian, dragster kelas Pemula asal Mojokerto.

Pendapat serupa dilontarkan Nanang Purwanto dragster asal Gresik, “Ini baru kompetisi yang ideal karena tim-tim kecil diberikan peluang lebih besar untuk unjuk diri, dan tidak lagi didominasi tim-tim kawakan”.

Penulis/foto: Endar
publish: otomotifnet.com (17/3/09)

Senin, 02 Februari 2009

Launching Honda Revo di Surabaya


OTOMOTIFNET - Sehari setelah peluncuran Honda Revo 110 secara nasional di Jakarta pada hari Jumat lalu. Honda Revo 110 juga dilaunching di daerah-daerah. Seperti yang dilakukan oleh PT Mitra Pinasthika Mutiara (MPM), main dealer Honda wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, di Surabaya pada hari Sabtu lalu (31/1).

Meramaikan acara launching yang berlangsung di Royal Plaza ini di hadirkan bintang tamu grup Project Pop, tak salah bila sekitar 1000 penggunjung berbagai usia langsung merayap untuk menyaksikan penampilan Poject Pop sekaligus melihat lebih dekat Honda Revo 110.

Sesi test ride yang dilakukan didepan lokasi acara turut diminati oleh beberapa penggunjung. “Tenaganya lebih responsive dan handlingnya lebih nyaman, kelihatannya cukup lincah buat melintas di kemancetan Surabaya” terang Rahmad yang berprofesi sebagai sales motoris usai test ride.

“Modelnya lebih sporty dan larinya gak berat lagi seperti motor Honda sebelumnya” cuap Adam, pemilik bengkel motor umum yang ikut dalam sesi ini.

Honda Revo 110 untuk Jawa Timur dibandrol harga on the road Rp.12.000.000,- untuk tipe spoke, jenis Casting wheel Rp.13.200.000 sementara jenis deluxe casting wheel Rp. 13.800.000,-.

Penulis/Foto:Endar
publish Otomotifnet

Kamis, 08 Januari 2009

Cepot...cewek knalpot..bukan cewek kempot...




Putih, mulus, rambut panjang dan wangi menggoda enggak membuat Annisa Nurlita ogah naik motor. Malah sebaliknya, ngebet banget punya cowok yang naik motor dan doyan turing. Sayang belum kesampaian!

“Bukan karena gagahnya, tapi kalau pakai motor kan benar-benar berdua. Panas atau hujan dinikmati bersama,” katanya sentimentil.

Apalagi kalau naik Ninja 250R seperti yang nemenin cewek nengok dipanggil Icha ini berfoto. Dada ketemu punggung pastinya bakal nempel terus. Langsung deh geber abieeesss.

Informasi tambahan lain, cewek asli Bandung ini sekarang memang lagi mengejar mimpi di Jakarta. Sejumlah undangan casting, pemotretan maupun sinetron giat dilakoni dara 21 tahun ini.

Tidak heran jika macet Jakarta sudah mulai akrab buatnya. Tapi karena masih mengandalkan roda 4, Icha mengaku suka iri campur gondok lihat motor. “Tetap lincah di tengah kemacetan,” keluh sulung dari 4 bersaudara ini.

Hingga kini, pemilik postur badan 160 cm dan berat 42 kg ini mau banget diajak keliling Jakarta naik motor. “Belum ada yang mau ngajak aja,” lirihnya manja.

Mau?

source : motorplus
Penulis/Foto : Nurfil/M. David

Senin, 05 Januari 2009

Pusat Pelek Racing Bekas di Surabaya


Spesial buat otoneters yang gemar gonta-ganti pelek racing. Tak ada salahnya tenggok di lapak bursa pelek racing bekas di kawasan Barata Jaya, Surabaya. Ada lima stand yang menyediakan berbagai model pelek dengan kondisi masih 75%. “Pelek yang dijual kondisinya masih layak, paling cuma bagian cat atau polesnya yang agak kusam,” papar Rudi, pemilik lapak Assam Ha.

Lewat pengamatan OTOMOTIFNET.COM rata-rata kondisi pelek racing bekas yang didagangkan cukup layak pakai. Tidak ada bagian pelek yang pecah atau bengkok. Pemilik lapak memaparkan sebelum beli pelek second dilakukan pemeriksaan kondisi, “tidak sembarang pelek yang kami beli, karena kalau peleknya sudah cacat tidak bisa jual kembali,” jelasnya.

Bahkan H. Udin, pemilik lapak Menara Motor yang sudah buka 15 tahun tersebut boleh dibilang memiliki koleksi terlengkap. Untuk stok pelek bekas ini, H. Udin rajin hunting ke Jakarta dan beberapa rumah modifikasi di Surabaya. “ Banyak anak-anak modifikasi yang kerap datang kesini untuk belanja pelek atau sekedar order model tertentu,” promosi H. Udin.

Sebelum pelek diperjual- belikan, terlebih dulu dipoles ulang. Hasilnya pelek bekas terlihat tetap cling. “Cuma diproses sedikit aja kok. Misalnya kalau ada cat yang terkelupas tinggal ditimpa cat senada,” bisik Rudi.

Harga paket yang ditawarkan untuk pelek racing bekas tersebut mulai Rp 1 – 7 juta. Tentu harga bandrol tidak paten alias bisa nego. Selain menyediakan pelek racing juga menyediakan ban radial second tapi bukan hasil vulkanisir. Sementara harga ban dibandrol perbiji bekisar mulai Rp 125 ribu.

Masih terasa harga mahal? Jangan takut, di bursa pelek bekas juga menerapkan sistem barter. Bagi modified addict yang bosan dengan tampilan pelek racing lama bisa tukar dengan pelek racing model lain. Pastinya otonetters harus pandai menawar.

Penulis/Foto : Endar