Halaman

blogads

Sabtu, 29 November 2008

Ayo, Tebak. Apa Merek Motor Ini?


Tidak ada lagi identitas untuk mengenali, apa merek motor ini? Biasanya, sekalipun dimodifikasi ekstrem, dari blok mesin bisa ketahuan. Atau lampu depan, tapi malah mirip Ducati Monster. Semua ciri itu sudah lenyap .

“Fairing yang benar-benar menutupi seluruh bodi, nggak hanya setengah,” jelas Arno dan Ardi dari Amoba Fiber Planet yang bikin ide edan ini. Bentuknya yang mirip motor balap ini menggunakan bahan fiber yang terinspirasi dari Honda CBR400. Ayo, tebak lagi dari sisi yang mana?

Ketika Arno dan Ardi ditanya, “Idenya saja sih. Semua dicustom ulang demi menyesuaikan bentuk buritan yang murni ide sendiri,” jawab Arno. Seperti fairing depan yang besar, ternyata terdiri dari 3 sambungan agar mudah dalam proses pembuatannya.

Diakui oleh Arno kalau sosok motor terlihat nggak optimal. Namun ia menjamin saat dibesut tetap stabil walau cover gede begitu. “Tetap tabil karena memperhatikan lekukan dan dibuat juga lubang udaranya,” tegas Ardi.

Kisi-kisi udara di samping yang cukup lebar untuk meminimalisir turbulensi udara. Selain mempermanis tampilan secara keseluruhan. Termasuk aliran udara ke mesin supaya tidak overheat lantaran tidak memakai radiator layaknya motor sport moge.

Bodi yang gambot tentu harus disesuaikan dengan kaki-kaki subur juga. Ini memang dipahami oleh kedua Arek Malang ini. Supaya kelihatan besar, “Sokbreker standar yang depan ditutup pakai kondaom dari bahan fiber. Jadinya kan lebih gendut,” cerita keduanya.

Sementara pelek, keduanya mengaku buat sendiri alias custom. “Ngerol besinya harus benar supaya jalannya lurus. Yang penting tapaknya lebar,” cerocos Arno. Sayang, desain joknya ala sofa, kurang pantas dengan bentuk bodi. “Malah sekarang jadi nggak cocok buat balap, ya,” aku Ardi.

Namun dari hasil karya Arno dan Ardi ini yang patut diacungi jempol adalah pemilihan cat dan grafis. Sadar kalau bodi motor bongsor, maka warna dasarnya dipilih putih. Ditambah coretan airbrush maka efek gendut tadi kian dieliminir lagi.

Tapi, ngomong-ngomong, merek motor apa? Supaya nggak penasaran, Honda Mega Pro 2003. (Endar)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Duro 110/60-17
Ban belakang : Batlax 190/50 x 17
Pelek depan : Hand made
Pelek belakang : Hand made
Sok depan : Custom
Sok belakang : YSS
Swing-arm : CBR400
Karburator : RX-King
Amoba Fiber Planet : 0856-357-6002

Grand Final OMR Suzuki Pertamina Surabaya


OTOMOTIFNET - Meskipun bentrok dengan jadwal Indoprix yang berlangsung di Karting Sentul, putaran final One Make Race Suzuki 2008 di sirkuit Park Kenjeran, Surabaya tetap berjalan ketat dan meneganggkan. Absennya beberapa pembalap papan atas Suzuki tidak mengganggu perseteruan 196 starter selama partai puncak ini berlangsung. Bahkan saking ngototnya, beberapa pembalap terkapar mencium aspal dan harus ditandu keluar sirkuit.

Persaingan di kelas bergengsi Shogun 125 cc TU-Seeded termasuk paling ketat. Wahyu Widodo pembalap nomor start 16 asuhan tim AHRS terus mendapat tekanan sejak putaran pertama oleh Firman Farera dan Juni A.S, pembalap asal Jawa Timur.

Namun kedigdayaan Wahyu Widodo di atas Shogun 125 terlalu kuat untuk ditaklukkan rival-rivalnya. Bahkan Tak hanya dikelas itu saja, nama Wahyu Widodo juga mendominasi dua kelas lain yakni Smash 110 cc TU-Seeded dan Satria FU 150 cc TU-Seeded. “Ini merupakan hasil kerja keras tim dan yang terpenting juga keberanian mental untuk melibas tikungan tajam disini,” papar Wahyu, usai balap.

Satu-satunya pembalap seeded asal Jawa Timur yang sukes meraih podium tiga besar yakni Juni A.S asal Kediri. Sementara nama lama, Jeany Harmono dari tim Suzuki Jatim JHOO harus puas menempati posisi kedelapan kelas Smash 110 cc TU-Seeded.

“Dalam dunia balap memang diperlukan skill ketepatan, meski mesin sudah memberikan performa terbaiknya tapi kalau pembalapnya ragu maka akan gagal menang,” pungkas Juni dari tim Suzuki Jatim Kediri.

Untuk total seri 2009, OMR Suzuki direncanakan akan digelar sebanyak 15 seri. “Kemungkinan besar akan diadakan di daerah Jabar non Jakarta dan daerah Sulawesi,” bocor Helmy Sungkar selaku promoter yang pada seri kali ini mengaku kecewa karena benturan jadwal Indoprix.

Penulis/Foto : Endar

Selasa, 14 Oktober 2008

Peugeot HYmotion3 Compressor


Sekilas scooter roda tiga ini enggak jauh beda dengan keluaran Gilera Fuoco dan Piaggio MP3 yang telah duluan masuk ke Indonesia. Masih sama menganut roda depan sebanyak dua buah macam becak di tanah jawa. Tapi HYmotion3 compressor ini dilengkapi atap yang menjamin si pengendara bebas dari panas dan masuk angin.

Tapi bukan desain yang Otomotif anggap paling menarik, karena sudah bukan rahasia lagi kalau desainer eropa paling jago urusan ini. Justru mesin hybrid pada scooter three wheel drive inilah yang cukup menarik. Ketiga rodanya bergerak dengan tenaga penggerak yang berbeda.

Masing-masing roda depannya diputar oleh motor listrik yang masing-masing berkekuatan 4 hp dan mampu memuntahkan torsi 16 NW. Motor listrik ini menggunakan tenaga lithium ion dan baterai akan diisi ulang secara otomotis melalui energy recovery system yang beroperasi saat deselerasi dan saat melakukan pengereman.

Sedang di roda belakang mesin bensin supercharger 125 cc mampu mengasilkan tenaga 20 hp dan torsi 60 NW. Tenaga cukup besar untuk ukuran mesin 125 cc. Bahkan bila ditotal 20 hp + 4 hp x 2 = 48 hp, ini setara dengan mesin satu silinder 400 cc.

Motor listrik akan bekerja saat menyalakan mesin, berjalan dalam keadaan pelan dan saat deselerasi. Saat motor listrik bekerja sendiri otomatis emisi gas buangnya zero atau tidak ada sama sekali. Sedang mesin bensin bekerja saat putaran konstan. Sedang kombinasi keduanya dibutuhkan ketika akselerasi atau medan berat seperti jalan menanjak.

Tapi tentunya mesin satu silinder 400 cc tidak bisa seramah lingkungan dan seirit kombinasi mesin hybrid. Paduan mesin bensin supercharger dan motor listriknya mampu menembus angka 1 liter untuk jarak 50 km dan emisi gas CO2 47 g/km. Sudah irit bertenaga pula!

Inreyen Motor Oversize (4-Tak)


Berkendara bisa terkendala kalau abis turun mesin atau oversize. Atau motor masih baru keluar dealer. Sangat sayang dan dikhawatirkan cepat rusak. Atau jangan-jangan harus ulang kembali oversize-nya. Untuk itu perlu perlakukan khusus.

“Cukup trik sederhana. Agar tahan lama dan tidak menyebabkan kerusakan fatal,” buka Chairul Anwar alias Bang Yun, mekanik Yun’s Motorsport. Misal motor baru 4-tak yang baru diantar dari dealer. Dalam kondisi seperti itu bukan tidak mungkin bisa langsung digeber. Biar aman, nggak salah jika ganti oli baru dulu. Coba dibawa jalan sebentar keliling kota.

Fungsinya untuk merontokkan geram yang masih menempel di komponen mesin. Abis itu, ganti oli baru sesuai anjuran pabrik. Penggantian oli dimaksudkan agar geram yang sangat kecil juga ikut terbuang. Sedangkan bila motor abis oversize, tentu liner silinder habis dikorter.

Nah, biar gerak naik-turun piston lancar ketika motor digeber, liner mesti dipoles ulang dulu. “Maksudnya biar piston tidak gampang ngancing ketika memuai, lantaran clearance liner dan seher terlalu sempit,” lanjut Bang Yun langsung dari markasnya di Jl. Joglo Raya, Jakarta Barat.

Saran Bang Yun lagi, ketika poles liner baiknya gunakan batu hijau campur minyak tanah atau oli samping sebagai bahan pengkikis. Lalu oleskan ke liner, sebelum digesek berulang sama piston tanpa ring dengan cara naik-turun dari berbagai sisi (gbr. 1).

Hasil yang baik kalau piston nggak nyangkut ketika dimasukkan ke liner. Selain itu juga, liner tidak akan terlihat baret bila gunakan batu hijau campur minyak tanah atau oli samping. Jangan menggunakan amril halus atau pasta pengkikis bibir payung klep.

Selain porting liner, untuk jaga suhu mesin tetap ideal dan hasilkan performa optimal jangan lupa seting klep (gbr. 2). Cuma berhubung baru turun mesin, setelan klep dibuat lebih renggang dari standar dengan ukuran 0,04 mm klep in dan 0,06 mm klep out. Tentu dengan ukuran klep seperti itu, sebagai pengimbang setelan udara karbu sedikit dipersempit.

Langkahnya dengan memutar sekrup udara setengah putaran balik setelan aslinya. Alhasil campuran gas bakar yang tepat sangat mudah dan maksimal ketika diledakan.

Penulis/Foto: KR1 (Motor Plus)

Senin, 08 September 2008

Safety Riding


Lokasi : Akses Jembatan Suramadu Jl. Kenjeran Surabaya.
Foto : Besi pondasi sepanjang jembatan yang tidak dirapikan tentu mengancam jiwa bikers, terutama saat malam hari tanpa penerangan memadai.

Beda Selera, Pasti Beda Karakter


Pasti beda tiap selera modifikasi bagi empunya motor, perhatikan dua Yamaha MX besutan Ibenx Yuli Atmoko dan Winarto alias Erwin. Dua riders ini yang jelas bukan saudara, tapi masih dalam satu wadah klub YMCI Surabaya. Ibenx pemilik Yamaha MX 2005 pilih modifikasi bergaya sport ala Moto GP yang berselimut full fiber. Sedangkan Erwin lebih terpesona gaya modifikasi elegan berkemilau krom.

Rubahan tampang Garputala MX milik Erwin dipusatkan pada sektor kaki-kaki dan mesin, tak heran bila bos orkes melayu ini mencelupkan part berbahan logam dengan lapis krom. Supaya karakter sport terdongkrak, lengan ayun pabrikan dipensiunkan dan ganti lengan ayun aksesoris yang import dari Malaysia berikut pipa saluran pembuang asap.

“Lengan ayun model racing ini membuat MX jadi lebih stabil saat melibas tikungan,” papar Erwin. Totalitas krom dilanjutkan ke sepasang peleg sprint, brake set, hingga cover jok.

Sedangkan Yamaha MX besutan Ibenx mengalami operasi lebih heboh setelah ganti kelamin atawa transgender, dengan konsep mengacu modifikasi gaya Moto Gp.

“Sengaja modif full fiber supaya motor lebih mantab dan stabil ketika pakai turing,” sergap Ibenx yang nyaris tanpa absen saat YMCI gelar turing.

Karena untuk fungsi turing, maka modifikasi tak menyentuh rangkaian sasis utama. Pemasangan baju serat kaca menggunakan sistem knock down yang terpasang dibeberapa bracket.

Bukan halangan bagi Ibenx yang salah satu kakinya tak tumbuh sempurna, bobot motor yang menjadi lebih berat tersebut masih bisa dikendalikan. Uniknya bentotan gas tak lagi sebelah kanan, melainkan dipindahkan sebelah kiri.

Punuk yang menyerupai tangki bahan bakar dijadikan sebagai bagasi untuk menyimpan bekal saat turing. Agar selaras dengan body bongsor, maka lengan ayun wajib disamakan yakni dengan cara aplikasi kondom fiber ala lengan ayun sport moge.

Kedua riders, Erwin dan Ibenx tetap mengutamakan fungsional dan safety dalam aplikasi modifikasi. Tak heran bila mereka tetap menggunakan lingkar roda sesuai ukuran orsi dan perangkat penghenti laju yang memadai, “ Modifikasi boleh ekstrim, tapi fungsi dan keamanan untuk dikendarai harus tetap diutamakan” tegas Ibenx dan Erwin. Setuju!.

Spesifikasi Modifikasi :

Yamaha MX 2005 ( Ibenx )
Body work : Yurianto Body Custom, Sidoarjo
Head lamp : Yamaha Jupiter
Ban depan : Eagle Star 90/80-17
Ban belakang : Swallow 120/70-18
Veleg : Venom R 17 & R 18
Rem depan : Kaliper Nissin
Disc : Kawasaki Ninja
Rem belakang : Yamaha MX
Disc : Kawasaki Ninja

Yamaha MX 2007 ( Erwin )
Krom : Bangil
Box body : Probolinggo
Ban depan : Swallow 90/80-17
Ban belakang : Swallow 80/100-18
Veleg : Sprint R 17 & R 18
Rem depan : Kaliper Nissin
Disc : PSM
Rem belakang : Kawasaki Ninja
Lengan ayun : Mitsuyo
Knalpot : Mitsuyo
Takometer : Yoshimura

Penulis / foto : Endar

Kamis, 12 Juni 2008

BMW 6 Series Convertible


Dua seri terbaru BMW yang masuk kategori kelas premium seharga diatas Rp. 1 miliar, diakui oleh pihak BMW Indonesia hanya sebagai kelas penguat brand BMW. Adalah The New BMW 6 Series Convertible dan The New BMW 3 Series Coupe, yang resmi dipasarkan belum lama ini.

BMW series 650i coupe dilebel harga off the road Rp. 1,816 miliar, sedangkan BMW 630i convertible harga off the road Rp. 1,557 miliar, dan BMW 630i coupe Rp.1,368 miliar kondisi off the road. Ketiga seri premium BMW ditunjukan bagi segment terbatas terutama masyarkat berkelas setara premium yang mengutamakan gaya dan kenyamanan plus keamanan mengemudi BMW.

Mengimbangi standard tertinggi dalam keamanan serta kenyamanan, maka BMW Seri 6 convertible dibekali fitur keamanan modern. Salah satunya teknologi ACC (Active Cruise Control) yang berfungsi memberikan signal memperlambat kecepatan hingga 0km/h apabila ada mobil berhenti tepat didepan. Penyangga kepala di BMW Serie 6 tidak menggunakan tulang besi, melainkan bahan karbon yang bisa bergerak otomatis melalui sensor elektrik apabila ingin menyetel kenyamanan sandaran.

Piranti keamanan yang cukup fital terletak pada rangka kaca juga dirancang lebih kuat, sehingga saat mobil terguling maka sektor depan tidak langsung ringsek, selain itu headrest juga bergerak maju untuk melindungi leher pengemudi. Balutan elegan BMW Seri premium ini berlapisi pesona alpine white, black soft top dan leather seat Chateau red. (end)

Chevrolet Captiva Diesel 2.0L VCDi


Setelah meluncurkan New Chevrolet Optra Magnum beberapa waktu lalu, kini GM Auto World dikabarkan telah menyiapkan tiga senjata baru yang bakal datang ke Indonesia tahun ini. Dua produk terbaru GM positif dipasarkan, namun satu tipe masih menunggu hasil riset pasar lokal.

Adalah Chevrolet Aveo dan New Estate yang tahun ini bakal meluncur. Kedua mobil lansiran GM Auto world tersebut dibekali mesin kapasitas 1600cc dan tampil dengan wajah baru, alias bukan tipe regenerasi melainkan 100% baru.

Sementar satu spesies baru yang masih tunggu hasil riset pasar Indonesial ialah Chevrolet Captiva Diesel 2.0L VCDi. Berbeda dengan generasi sebelumnya, untuk kali GM memberikan beberapa fitur canggih untuk segala medan tak heran bila harga bakal melambung.

Rubahan menyolok pada sektor penggerak Chevrolet New Captiva Diesel yang telah mengaplikasi sistem All Wheel Drive (AWD). Dengan teknologi AWD maka melibas segala karakter medan tak sulit lagi, cukup tekan tombol maka penggerak mobil otomatis menyesuaikan karakter medan.

Ketika sedang asyik melintasi lintasan normal, trus tiba-tiba turun hujan dan jalan licin maka Anda cukup tekan fitur pengendali AWD, secara otomatis penggerak roda langsung menyesuaikan kondisi lintasan licin. Tak Cuma itu saja, bagi penggemar petualang offroad mobil ini bisa jadi refrensi, fitur Offroad cukup membantu atasi haling rintang tanjakan. (end)

Tipe Mesin : 2.0L 148bhp VCDi
Kapasitas mesin : 1991cc
Max. Power : 150 @ 4,000 (PS@rpm)
Torsi Max. : 32.6 @ 2,000 (kgm@rpm)

Kamis, 05 Juni 2008

Mount Tracker Sejati


Twin Fiber Planet kembali berulah, kali ini sasarannya Honda GL Max rakitan 1991 milik Oky Andistiawan Adi yang mengalami rubahan frontal. Benar frontal..tal..tal, tetapi tetap mempertahankan tulang sasis pabrikan. Berkonsep trend modifikasi terbaru yakni supermoto, namun kaki belakang menganut gaya modifikasi motor sport. Tuh kan!.

Adalah Adi dan Arno selaku penjaga gawang Twin Fiber Planet, “Awalnya siempunya motor bingung mau modif gaya apa, lalu kami arahkan ke gaya supermoto berkaki sport”, buka Arno saudara kembar Adi. Urutan pertama jelas menelanjangi motor berkapasitas 125 cc tersebut, kemudian aplikasi jurus ampuh serat kaca alias fiber dan sentuhan seni air brush ala tentara gurun pasir.

Tidak asal pasang tempel, proposional posisi dan ukuran tetap diutamakan supaya baju baru tidak kedodoran atau justru kekecilan. Praktisnya custom fiber serasi dengan ukuran dimensi asli Honda GL Max. “Kalo terlalu besar dan gambot justru akan merusak estetika konsep” tegas Arno kepada OTOMOTIFNET.COM. Bodi berbahan serat karbon yang diaplikasi meliputi tangki, cover bodi utama, selebor set depan dan belakang, air scoope, kondom sok depan dan belakang, dan kondom headlamp.

Kendala pemasangan custom fiber terletak pada cover bodi utama. Pasalnya ketika proses pemasangan seluruh bodi baru, desain cover aki terlihat kurang serasi dan antisipasinya Twin Fiber Planet pasang seater rancangan sendiri. Bentuk seater tersebut menyambung mulai dari tangki hingga bagian buritan motor, pastinya juga diberikan finishing warna senada bodi anyar.

Sok depan sepintas pandang seperti up side down, sejatinya sok depan motor berjuluk Mount tracker ini masih gunakan ajrutan depan asli Honda GL Max yang dipasang kondom fiber ala up side down. Makin mantab dengan kawalan duo discbrake berkaliper Honda Supra.

Monosok belakang yang terlihat seperti monosok moge sport, ternyata juga hasil kreatifitas duo kembar ini. Lengan ayun handmade dari bahan plat persegi dipendam rapi bersama fiber sehingga kaki belakang menjadi berkarakter moge sport. “Sebenarnya yang ini trend lama, tapi model kami kembangkan lagi“ tukas Adi sambil menuding monosok customnya.

Sentuhan kretaifitas Twin Fiber Planet berlanjut di sektor safety riding, nah kali ini headlamp jadi bahan uji coba. Untuk memberikan tampilan beda, headlamp motor berlogo sayap kepak ini comot stop lamp Honda Karisma. Proses aplikasi tidak bikin puyeng, cukup menyamakan dudukan reflektor dan membuat penyangga yang dipasang ke pipa sok depan. Sementara sistem kelistrikan lampu masih menggunakan ori, hasilnya lampu lebih bening saat menembus jalanan malam dan lebih terang bila ada kandidat otogirls.


Spesifikasi Modifikasi :
Ban depan : Swallow 110-70 / 17
Ban belakang : Swallow 130-70 / 17
Velg : Sprint
Discbrake depan : Lazer
Kaliper depan : Honda Supra
Disbrake belakang : Honda GL Max
Kaliper belakang : Suzuki Satria
Airbrush : Army look by Climax, Kandangan-Kediri
Modifikator : Twin Fiber Planet
Jl. Imam Bonjol Gg. Argopuro, Batu
Telpon : 0341 - 5428450

Foto dan teks : Endar (www.otomotifnet.com)

Selasa, 03 Juni 2008

Seni Dipadu Unsur Hi-tech


Sssttt...! Menurut orang dalam PT Astra Honda Motor (AHM) dalam acara launching Honda CS-1 di Surabaya, Minggu (6/4) kemarin, AHM dipastikan akan menjual adiknya Vario untuk menyasar kelas low end. Ya, betul skutik yang di Thailand dinamai Icon. Malah kini di negeri Gajah Putih sudah banyak versi modifikasinya. Mulai ubahan ringan hingga ekstrem. Contoh di halaman ini. Konsep ubahannya disebut art techno yang maksudnya mengombinasi seni mendesain bodi dengan unsur hi-tech.

Rancangan bodinya sendiri kental nuansa sport. Terlihat pada bagian buritan yang digarap meruncing bak pacuan MotoGP. Apalagi setelah kedua ban ditukar dengan yang bertapak lebar. Alhasil aroma motor sport jadi makin santer tercium.

Sementara unsur teknonya diperlihatkan pada pengaplikasian beberapa part yang desainnya berkesan canggih. Misal saluran gas buang yang silencernya dibentuk macam segitiga, lalu pada sisi samping diberi kisi-kisi kayak saluran pernapasan ikan hiu. Kemudian konstruksi monosok belakang yang semula tegak, diubah tidur. Belum lagi penambahan arm di sisi kanan roda belakang yang dirancang menyatu fender roda.

Oh ya, motor ini hasil persembahan AP Honda Thailand. Ikut dipajang di boot mereka dalam gelaran 29th Bangkok International Motor Show yang berakhir Minggu (6/4) kemarin. Di samping beberapa modifikasi lain. Nah, siapa tahu ubahan ini bisa jadi inspirasi buat Anda yang nantinya hendak membeli skutik itu.
Gimana, keren kan?

Ban dpn/blkg :Vee Rubber Racing LS-V266, Radial Ukuran 110/90 - 12
Sokbreker depan :G@zi, upside down
Sokbreker blkg :G@zi tipe gas
Swing arm kanan :Panom
Fender roda blkg:Panom
Knalpot :Custom
Rem belakang :Disc Brake

http://www.otomotifnet.com/

Athlete Tantang FU150 dan CS-1


Kawasaki melalui PT Kawasaki Motor Indonesia (PT KMI), akhirnya resmi me-launch seri terbaru Kawasaki Ninja 250R pada Sabtu (31/5). Tidak cukup sampai disitu saja, PT KMI juga meluncurkan dua produk lainnya yaitu Kawasaki KLX250S dan Kawasaki Athlete.

Tidak diragukan lagi, Ninja 250R mengundang perhatian dari banyak orang untuk melihat dari dekat dan mencobanya. Namun yang sensasional adalah Kawasaki Athlete. Varian bebek terbaru dengan setang jepit ala sport bike tersebut, disinyalir akan menyaingi eksistensi Suzuki Satria FU150 dan pendatang baru beberapa bulan lalu Honda CS-1.

“Kami melihat orang Indonesia itu sepertinya sangat senang dengan motor-motor sport. Ini terbukti dengan banyaknya orang yang melakukan modifikasi ketika mereka membeli sepeda motor. Makanya kami sangat tertantang untuk menciptakan sesuatu yang baru di kelas premium bike. Tidak terkecuali dengan Kawasaki Athlete yang diluncurkan pada hari ini,” ujar Freddyanto Basuki usai jumpa pers.

Kapasitas mesin yang mencapai 125 cc dan desain radikal merupakan tawaran yang terdapat pada motor ini. Desainnya yang terlihat unik sangat berbeda dengan para pesaingnya. Apalagi kelengkapan suspensi depan seperti model sport, meskipun tergolong bebek, kenyamanan motor jenis sport bisa dirasakan pada Athlete.

Suspensi belakang yang mengusung model Monoshock Horizontal Bottomlink Unitrak System, diklaim mampu meredam guncangan dengan sempurna. Belum lagi tangki bensin yang ditempatkan dibagian depan, merupakan sensasi tersendiri yang terdapat di Athlete.

“Sangat susah kalau kita mau bilang Athlete dikeluarkan untuk menghentikan dominasi bebek. Karena orang kita cenderung ingin sesuatu yang tampaknya lain. Tapi untuk Athlete, ini memang penyempurnaan produk teranyar untuk bebek light sport. Tentunya punya peminat tersendiri,” tandas Freddy lagi.

Dengan banderol R. 13.990.000 rasanya Athlete tetap kompetitif tanpa harus mengorbankan sisi sporty dan kenyamanan berkendara. Sayangnya para peminat kudu bersabar dulu, karena Athlete belum bisa dipasarkan paling tidak hingga awal Juli untuk pasar Indonesia. Apakah Athlete akan menghentikan dominasi rival-rivalnya? Kita lihat saja nanti.

Penulis/Foto: Uda
http://www.otomotifnet.com/

Mekanik Terbaik Jatim Menuju Nasional


Meningkatkan brand image dan mutu pelayanan untuk konsumen, PT Astra Honda Motor (AHM) tiap tahun rutin menggelar Honda Mechanic Contest & Front Line People untuk tingkat nasional. Tentunya tiap daerah (regional) wajib mengirimkan duta terbaiknya. Kontes tingkat nasional berlangsung di Jambi, pada Juli mendatang.

Khusus wilayah Jawa Timur (Jatim), ajang seleksi dilakukan Minggu (1/6) untuk mencari 5 mekanik terbaiknya. “Ajang ini sekaligus untuk audit kelayakan langsung dari pihak manajemen kepada mekanik dan customer service kami,” jelas Suwito, direktur, PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM) selaku main delaer Honda di wilayah Jatim dan NTT.

Terkumpul sebanyak 354 mekanik asal AHASS se-Jatim. Lantas difilter kembali lewat penyeleksian ketat dengan uji produk, uji praktek, uji ketangkasan menggunakan special tools hingga penyelesaian trouble shooting produk motor berlogo Sayap Mengepak ini. Dari 354 mekanik diperas menjadi 52 mekanik yang berhak masuk di babak final regional Jatim.

Pada babak final, peserta diberikan dua kasus yakni seputar mesin dan kelistrikan. Setiap mekanik diberikan waktu 25 menit untuk menyelesaikan tiap kasus yang diberikan oleh tim penguji dari MPM. Nah, hasilnya terpilihlah 5 mekanik terbaik untuk mewakili Jatim menuju ajang nasional.

“Mekanik adalah ujung tombak dalam pelayanan purna jual supaya konsumen tetap setia dengan Honda dan dari kontes ini kami bisa mengetahui sampai sejauh mana kualitas mekanik AHASS,” sambung Suwito yang mentarget utusannya meraih juara nasional .

Khusus kontes Front Line People Honda 2008(FLP) region Jatim diikuti 150 peserta. Lantas diperas menjadi 10 terbaik untuk babak final. Hasilnya terpilihlah 3 orang untuk mewakili Jatim menuju tingkat nasional. Untuk kontes FLP, tahun ini merupakan baru ajang yang kedua. Selamat buat para juara.

Hasil Kontes :
Mekanik AHASS Terbaik
1. Eko Budi – MPM Madiun
2. Teguh Haryanto – MPM Surabaya
3. Andri Nova – MPM Waru
4. A.Fauzi – MPM Surabaya
5. Didik Slamet – MPM Sukun Malang

FLP Terbaik
1. Arik Sugiarto – Ketintang Motor, Surabaya
2. Shyllvia Feronica – MPM Madiun
3. Lukman Firdaus – Garuda Motor 1, Banyuwangi

Penulis/Foto: Endar
http://www.otomotifnet.com/

Selasa, 15 April 2008

Test Ride Honda City Sport One (CS-1)


PT Astra Honda Motor (AHM) ngajak MOTOR Plus untuk jajal langsung varian terbaru mereka, Honda City Sport One (CS-1) di Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (6/4-2008). Mmmm...? Di sirkuit permanen! Bawa baju balap, pasti! Jugaalat pencatat kecepatan dan jarak, Vericom VC-3000. Kan, sirkuit balap. Tes maksimal namun cidera minim. Iya kan?

Melihat sosok yang katanya merupakan spesies baru ini, awalnya timbul keraguan. Gimana nggak? Disebut bebek, ogah! Dibilang sport murni tidak. Karena secara kasat mata, antara jok dengan setang nggak dipadu tangki bensin sejatinya motor sport. Sedang tangki bensin di CS-1, ada di bawah jok pengendara.

Makanya jujur, sedikit ragu, buat ajak CS-1 rebah di sirkuit penuh tikungan kanan-kiri juga chicane. Siswanto Prawiroatmodjo, Vice President Director AHM menantang. “Silakan ditekuk. Asal berani aja,” ungkap pria guanteng ini. Ketimbang ragu mending jajal sekalian ya! Percuma kaki sudah menjejak aspal mulus Kenjeran.

Meski AHM sudah siapkan perlengkapan berkendara, Em-Plustetap main aman. Artinya, perlengkapan tes motor redaksi dikeluarkan dari tas dan langsung dipakai. Sebab sebelumnya, sudah janji pada diri sendiri buat push CS-1 sampai limitnya!

Kelar bersiap diri, tiba waktunya coba species baru. Macam senjata sudah dikokang, tinggal bidik dan ditembakkan. Putar kunci kontak, telapak tangan kanan kadung genggam grip gas. Sembari pencet elektrik starter dengan jempol, telinga dengar suara knalpot berbeda dari pipa buang gaya racing. Suaranya lembut, Bro!

Injak tuas persneling depan, masuk gigi satu. Ketika mau keluar dari paddock, eh ditahan dulu! Taunya, disuruh tunggu peserta test lainnya. Karena satu sesi pengetesan, mengitari sirkuit Kenjeran 3 lap beserta 5 rider. Terpaksa, gigi dibalikkan ke posisi netral.

Oke, namanya peraturan kudu ditaati. Sembari nunggu, mata tertuju terus ke panel spidometer canggih. Ya, panel bulat dengan angka kecepatan digital di tengahnya. Plus, rpm yang mengitari angka kecepatan itu.

Lihat ke sebelah kiri angka kecepatan, ada indikator temperatur mesin kapasitas murni 124,7 cc yang dilengkapi pendingin air. Sedang sebelah kanan, indikator bensin. Terakhir, bagian bawah! Indikator persneling. Semua, serba digital!

Tiba-tiba, lengan kiri ditepuk beri tanda boleh masuk ke lintasan. Mantap! Akhirnya, berjalan bersama spesies baru nih. Sedikit memanaskan ban, motor dibuat berjalan zig-zag. Begitu siap, langsung dipacu.

Wush...

Endar
Terbit Motorplus edisi 476

Rabu, 09 April 2008

Kolektor Sekaligus Pebisnis


Yogyakarta salah satu pusat tempat kolektor barang antik. Termasuk kolektor motor klasik berada di kota sultan itu. Salah satunya Yudi Kasim, kolektor sekaligus penikmat bisnis motor klasik asal DIY. Dia mulai langkah bisnis motor lawas sejak 1993.

Dimulai dari tawaran seorang kerabat yang order mencarikan motor lawas. Melihat peluang menggiurkan dalam bisnis motor antik, langsung muncul ide buka showroom khusus. Resmi dibuka tiga tahun silam di kawasan Malioboro. Motor dan spare-parts motor klasik dipajang rapi di etalase.

Salah satu koleksinya mesin motor diesel pertama di dunia. Keluaran Lohmann diproduksi 1949 dengan kapasitas 18 cc made-in Jerman. “Ini salah satu tonggak sejarah revolusi teknologi motor dunia. Bayangkan pada 1949 Jerman sudah membuat motor bermesin diesel meski kapasitasnya hanya 18 cc,” ujar Yudi yang ramah ini.

Satu lagi koleksi motor lawas yang memiliki kisah tersendiri. DKW RT III 1930, untuk mendapatkan motor idaman ini harus berjuang keras merayu kerabat dekatnya. Supaya motor incaran bisa turut melengkapi koleksi showroom.

Lokasi showroom yang strategis terbukti membawa hoki tersendiri. Pasalnya beberapa turis asing yang berlibur di Jogja ada yang menyempatkan diri mampir untuk sekadar melihat-lihat. Bahkan order motor lawas di showroom Marcopolo Antique ini.

Menguntungkan lagi, Indonesia negara yang masih banyak menyimpan bukti sejarah motor di dunia. Ini tidak terlepas dari kedatangan sekutu Inggris, Belanda dan Jepang semasa penjajahan dulu. So tidak heran beberapa pabrikan motor kerap mengirim agen untuk mencari motor produksinya ketika Perang Dunia II. Salah satunya Ducati yang sempat order ke Marcopolo Antique. Tentu untuk beli part Ducati lawas yang sudah ngak diproduksi lagi. (endar)

Marcopolo Antique
Jl. Sosrowijayan, No. 11, Yogyakarta
Telepon (0274) 587636

Terbit di Motorplus Edisi 475

Selasa, 01 April 2008

Buell Chronos Streetfighter Full Custom


Virus streetfighter kian ganas, coba brother lihat salah satu terapan custom petarung jalanan Buell XB-RR yang cukup brutal dan khusus dirancang untuk drag race. Sejatinya Streetfighter memang menonjolkan lekukan mesin Buell, sedangkan tampang menyesuaikan karakter mesin berkapasitas 1125 cc- DOHC V-Twin, tidak aneh bila body berkesan minimalis. Pandang lekukan berliuk leher knalpot seperti ular phyton yang sedang meremuk tulang mangsanya.

Bodywork dari tangki hingga single seater tersambung tanpa celah. Sasis orsi harus dipangkas hingga menyisakan setengahnya untuk menempatkan jok. Pemasangan Deltabox almunium big size sukses memperbaiki estetika Buell yang berjuluk Chronos Streetfighter.

Sektor pelibas aspal tetap mempertahankan up side down di bagian kaki depan serta balutan karet ban gambot, sementara kaki buritan comot monosok rebahan ala Softail yang dipadu lengan ayun. Finishing signle seater kulit merah maron padu padan kelir body putih mutiara, serta pelek air brush grafis bendera Amrik semakin mendongkrak tampang garangnya.

Kamis, 27 Maret 2008

Scooter Berturbo Helikopter


Gila bin edan bro! lihat scootic ini, aplikasi modifikasinya tidak main-main. Sepasang turbo helikopter ditanam pada sektor kiri dan kanan body si semok matic. kenapa harus sepasang?, iya kalo dipasang cuma 1 unit turbolence scootic bakal meluncur tidak imbang, selain itu faktor keseimbangan body.

Bila dipasang 1 turbo dan diletakkan pada bagian tengah, resiko scooter jumpalitan tidak bakal bisa dihindari bila turbo difungsikan. Jalan keluarnya builder edan ini pasang 2 unit sekaligus, selain menjadi penyeimbang body juga pendongkrak performance scooter. Lantas siapa yang berani tantang scooter twin turbo ini?, Brother berani.....

Selasa, 25 Maret 2008

Yamaha YA-1,Titik awal Garpu Tala


Sekedar menapak tilas dunia motor, Tahun 1955 Yamaha resmi meluncurkan produk perdananya Yamaha YA-1. Motor berlogo garpu tala ini dilengkapi mesin kapasitas 125 cc/2-Tak, dengan konsep street bike. Gaya Street bike kental dengan pamer dapur pacu dan body serba minimalis, single seater ala motor jalanan.

Gaya old skull ala Eropa hadir dalam bentuk seater bocenger dan riders yang terpisah,plus tumpuan ban flat track membuat YA-1 digemari bikers yang doyan libas jalan kriting.Konon YA-1 salah satu tonggak sejarah berkiprahnya Yamaha di dunia otomotif pada era tersebut.

Selasa, 04 Maret 2008

I-Supermoto


Demam motor jangkung macam supermoto juga mewabah di Suroboyo, Jawa Timur. Seperti TVS Neo 2007 milik Yohanes, kepala cabang dealer TVS Surabaya. Lantaran fitur andalan yang meliputi i-ride, i-Start, i-Charge dan i-Econo yang dipertahankan, bebek besutan Yohanes dijuluki i-Supermoto. Yups! Inovation Supermoto dengan dua kopling sekaligus.

Katanya, i-Supermoto dibikin guna menghindar dari julukan motor India kurang gaul. Makane, brother Yoh bela-belain bentuk otot. Tapi bukan otot kaki Yoh, melainkan otot besutannya. Caranya, tetap memfungsikan komponen orisinal.Antara lain, tabung sok depan, lengan ayun, rem, footstep dan pelek palang.

Meski masih tabung standar, sok depan tetap ditinggikan. Tentu lewat cara mengganti as sok lebih jangkung dari ukuran semula. Disusul pasang sepatbor trail made-in lokal. Hasilnya, jarak kaki depan dengan aspal jadi lebih tinggi. Makin sip dengan piringan cakram lebar yang nancap di teromol depan pelek TVS Neo CW.

Selanjutnya kaki belakang. Meski tampak sederhana namun perlu kecermatan. Sokbreker doble ditendang hingga menjadi monosok, kali ini Yohanes pilih peredam tunggal Jupiter MX yang dipercaya empuk and stabil untuk menginjak aspal.

Efek nunging di roda belakang ikut ditampilka. Trik yang ditempuh, dipasang adapter sebutan lain pangkon yang dilas listrik pada tulang ‘H’ lengan ayun. Tidak lupa dibenamkan cakram belakang, lagi-lagi masih tetap mengandalkan bawaan TVS Neo.

Sentuhan terakhir, Yohanes menancapkan knalpot khas supermoto. Leher knalpot dirancang mengikuti lekuk mesin 110 cc dan bodi TVS. Supaya pipa buang tidak terlalu menonjol ke samping dan bisa melecetkan kaki bocengers maka bodi sedikit dipapas. Hasilnya silencer melesak ke dalam bodi.(endar)

Fashion Pelindung
Kesan bebek supermoto makin kentara setelah pasang pelat bordes. Pelat bercorak itu nempel di kolong mesin. Tentu bukan sekadar mengejar nuansa fashion semata. Tapi juga punya fungsi menahan benturan.

Terbit Di MotorPlus Edisi 470

Rabu, 13 Februari 2008

Gaya Lama Masih Ngetop!


Salam kukuruyuk dulu, Bro! Awalnya Zikrulah bukan berprofesi sebagai juragan ayam potong. Tapi, Bro yang beralamat di Jl. H. Damang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini, latah ayam jago di Suzuki Satria harian.

Nggak pake ulur waktu, Suzy Satria dipermak jadi ajag berbulu kinclong. Langkah pertama, sokbreker plus segitiga Kawak Ninja menggusur sok orsi Suzy. "Sok Ninja terlihat lebih kekar buat ajag," jelas Zikrulah.

Prosesi pemasangan cukup gampang. Cuma bikin ulang as komstir ke tukang bubut. Bentuknya sama dengan punya Satria. Namun ujung atas rada dipanjangkan buat ulir pengikat segitiga. Kemudian dilas pada segitiga bawah Ninja.

Kaki depan beres, dilanjutkan dengan pemasangan kedok Nova Dash dipadu sepatbor Ninja. Makin mantaf setelah aplikasi setang jepit dan teromol orsi yang lagi-lagi dari Ninja. Nuansa resik terlihat setelah panel setang dicelup warna cling.

Kini giliran bodi dielus. Bodi dicat ulang kelir soft merah muda dipadu putih mutiara. Tampang ajag makin oks setelah kaki-kaki dan mesin dicelup warna cling garapan Ton's Chrom di wilayah Kebayoran lama.

Selasa, 05 Februari 2008

CB 100 Rubah Tampang NSR


Hebat, Bro! Yupianto Iwan akhirnya lega dengan hasil penantian dua tahun. Bukan penantian istri kedua lho, tapi Honda CB100 rakitan 1975, berhasil nongol di Em Plus. Ambisi Yupi cukup sederhana, "Yang penting nggak malu-maluin," cuap pemilik toko variasi Chandra Motor, Surabaya.

Rombakan awal pada bagian kaki. Full set kaki depan comot milik Honda NSR150. Mulai dari sokbreker, segitiga, setang stir dan sepatbor. "Ini orsinya NSR150, lho mas!" terang Ganden yang kebagian memodif. Makin mantaf setelah pelek ditukar limbah TZM150.

Kaki buritan ikut diubah drastis. Jadi monosok dengan mendaulat lengan ayun Honda CBR750. Dipadu monosok NSR150. "Jadi lebih empuk," jelas Yupi.

Puas ngelus kaki, giliran bodi yang dijarah. Seluruh baju orsi CB yang nggak lagi clong, langsung dipensiunkan. Gantinya nggak tanggung, Bro! Pilih dari orsi Honda NSR, mulai dari tangki dan bodi belakang plus jok.

Tampilan bodi NSR makin kental berkat pemasangan delta box yang ternyata hand made. Rapi jali, Bro! Untuk menunjukkan hasil karya anak negeri, bodi dikelir two tone merah-putih. Sip dah!

ALIENCYCLE!


Gaya modif anyar kembali diciptakan arek Suroboyo, M. Solikin asal Jl. Wonosari Wetan Baru XIIA. Aliran aliencycle dengan bahan utama dempul alias pelamir. Itu lho, bahan pelapis dasar untuk cat yang biasa dipakai pada furniture atau mobil.

Langkah awal, sekujur bodi ditempel dempul secara merata, kemudian dibentuk model alien. “Prosesnya hampir sama dengan membuat patung keramik, diurut sana–sini,“ jelas Ronie selaku modifikator.Butuh 7 kg dempul autoglow untuk menciptakan aliencycle ini. Bagian depan tersulit, karena mesti menciptakan tampang alien yang mengerikan dengan gigi taring berdarah dan mata tajam melotot. Ih..tatut…

Proses final, melabur brush pada sekujur bodi alien. Teknik pewarnaan dengan hijau stabilo dan merah membuat tampang aliencycle makin sangarrr… Apalagi setelah pasang knalpot racing ganda beraksen kulit alien.

Beberapa aksesori pendukung tidak ketinggalan. Mulai slang pernapasan sampai tabung saringan masker membuat aliencycle nampak real. Serem, Bro!.